Stasiun yang terletak di Jalan Wijaya Kusuma No. 5 Jemberlor, Patrang, Jember, Jawa Timur ini merupakan stasiun kereta api kelas besar tipe B. Seluruh stasiun yang melintasi jalur Bangil-Kalisat-Banyuwangi sudah pasti berhenti di stasiun ini. Bukan sebagai tempat pemberhentian kereta api jarak jauh, Stasiun Jember juga melayani layanan komuter rute Jember-Ketapang, KA Pandanwangi.
Stasiun Jember dibangun sejak dibangunnya jalur kereta api di Jember dan sekitarnya oleh perusahaan kereta api milik Belanda, Staatspoorwegen (SS) pada tahun 1897. Tujuan pembangunan jalur ini tidak lain adalah untuk pengangkutan komoditas hasil perkebunan dari sekitar Jember ke pelabuhan Panarukan, khususnya gula, karet, dan tembakau. Kemudian, pengiriman ini akan diteruskan ke Rotterdam.
Stasiun yang pernah menjadi saksi bisu Tragedi Gerbong Maut Bondowoso ini pernah mengalami beberapa renovasi, yaitu pada sepanjang tahun 2007-2008 dan 2015-2016. Meski telah beberapa kali direnovasi, bentuk bangunan stasiun ini tidak jauh berbeda dari bentuk aslinya, saat pertama kali stasiun ini dibangun.
Terdapat perbedaan karakter peron yang begitu menonjol dari renovasi pada stasiun ini. Peron pertama yang menjadi bangunan utama stasiun ini memiliki atap yang berbentuk pelana dengan bentuk konstruksi serupa payung. Sedangkan, peron kedua berupa kanopo memanjang dengan atap bentuk V dan disangga dengan struktur kantilever kolom tunggal yang terbuat dari baja.